Menjadi Guru Kreatif yang Sukses

Sukses adalah apa yang kita pikirkan dan kita ingin raih. Setiap orang memiliki arti sukses yang berbeda-beda. Ada yang menginginkan kesuksesan dalam bidang karir, materi, profesi, ada juga yang menginginkan kesuksesan dalam bidang sosial keagamaan. Menjadi guru merupakan salah satu profesi unik, di mana kesuksesan guru tidak hanya terkait pada dirinya sendiri, tetapi juga terkait dengan anak didiknya. Seorang guru dianggap berhasil jika mampu menghasilkan anak didik dengan nilai-nilai hasil pelajaran yang baik, akhlak yang baik, sikap mental yang baik, dan juga kemampuan dan keterampilan hidup sesuai dengan usianya. Jadi, sangat menarik bahwa kesuksesan seorang guru terkait tidak hanya saat anak didik belajar di sekolah, tetapi juga saat anak didik tersebut keluar dan lulus dari sekolah.

Sukses itu bukan dimulai dari luar sana, sukses dimulai dari diri sendiri. Sukses terkait dengan cita-cita dan keinginan apa yang ingin diraih. Karena itulah hal pertama yang harus kita lakukan adalah membuka pikiran dan wawasan seluas-luasnya bahwa kita bisa mencapai apa saja yang kita inginkan. Seperti anak kecil yang membayangkan sesuatu tanpa ada batasan-batasan tertentu, begitulah juga pikiran kita. Kadang kita terbelenggu dengan satu pikiran bahwa seorang guru ya tidak boleh bercita-cita tinggi. Seolah-olah menjadi guru tidak bisa berkembang menjadi besar, seolah-olah sudah menjadi takdir yang harus diterima begitu saja tanpa ada usaha. Paradigma itu harus diubah: sukses bisa diperoleh siapa saja, apapun profesinya. Kesuksesan itu tidak terkait dengan profesi tertentu.

Kesuksesan selalu bermula dari pikiran kita apakah kita menginginkan untuk mencapai sesuatu atau tidak. Jika pikiran kita mengatakan bahwa kita bisa mencapai dan meraih apa yang kita inginkan, akan tumbuh kekuatan besar dalam diri kita untuk bisa mencapainya. Sebaliknya, jika dalam pikiran kita sudah tergambar pesimisme bahwa kita tidak bisa mencapai kesuksesan, maka sudah pasti kita tidak bisa mencapai apa yang kita inginkan. Karena masing-masing orang memiliki latar belakang, kebutuhan dan keinginan berbeda, kesuksesan itu bisa dari berbagai sisi. Ada orang yang secara materi menginginkan dalam beberapa tahun ke depan bisa mempunyai rumah dan kendaraan, maka saat itu tercapai, orang tersebut bisa dibilang sudah sukses mencapai satu keinginan yang dicita-citakan. Di sisi lain, ada juga yang menginginkan dalam kurun beberapa tahun ke depan bisa mendirikan lembaga pendidikan atau sekolah. Jika hal itu tercapai, maka orang tersebut bisa dibilang telah mencapai kesuksesan. karena satu cita-citanya telah tercapai.

Namun demikian, ada juga orang yang bercita-cita bahwa kehidupan dunia dan kerja-kerja yang dilakukannya adalah untuk kepentingan ibadah. Karena itulah, ia mungkin tidak mengharapkan apa-apa kecuali keikhlasannya tidak berkurang dan semakin khusyu’ beribadah. Sebuah sikap tulus yang membuatnya menjadi lebih tenang dan damai dalam menjalankan kehidupan.

Karena itu, jika kita menginginkan kesuksesan, langkah pertama adalah bermimpi atau bercita-cita apa yang kita inginkan dalam kurun beberapa tahun ke depan. Gambarkan cita-cita itu secara detail dan rinci sehingga menjadi target yang harus kita raih. Tidak hanya dalam satu bidang, buatlah impian itu dengan rincian yang jelas. Dalam bidang akademik, kita akan mencapai apa. Di bidang keuangan dan profesi, kita mentargetkan untuk bisa mendapatkan penghasilan berapa dan dalam posisi apa. Sementara dalam bidang ibadah dan sosial, kita bisa naik haji misalnya dalam beberapa tahun ke depan. Semuanya butuh rincian yang detail.

Setelah itu, persiapkan diri dengan baik dengan berbagai keterampilan dan keilmuan yang dibutuhkan. Sukses tidak bisa diraih begitu saja tanpa keterampilan dan pengetahuan yang memadai. Ikutlah berbagai program pengembangan diri melalui pendidikan dan pelatihan sehingga kita mempunyai “senjata” yang cukup untuk mencapai cita-cita tersebut. Tanpa keterampilan dan pengetahuan yang memadai, mungkin kita hanya sedang bermimpi.

Akan selalu ada jalan jika kita mau. Kesuksesan membutuhkan kemauan yang kuat dan kerja keras dalam mencapainya. Mungkin sekarang kita dalam kondisi keuangan yang tidak memadai untuk bisa mengikuti pelatihan atau melanjutkan sekolah misalnya, tetapi dengan berbagai usaha keras, jalan itu pasti akan terbuka. Bisa lewat beasiswa, bantuan pemerintah, ataupun dengan berbagai cara lain. Kemauan dan kerja kerja keras secara konsisten sangat penting karena dalam perjalanannya, kita pasti akan menghadapi berbagai halangan dan rintangan yang menghadang. Tanpa adanya kemauan yang kuat, maka di tengah jalan kita akan terputus dan menyerah dengan berbagai cobaan tersebut. Konsistensi dan disiplin dalam bekerja mencapai cita-cita mutlak diperlukan. Biarkan anjing dan semua halangan itu menggonggong, tetapi kafilah tetap berlalu.

Jangan biarkan diri kita lemah dalam menghadapi itu semua. Jadikan rintangan dan halangan itu penambah gairah dan semangat dalam mencapai apa yang kita cita-citakan. Jangan pernah mengeluh jika kita mendapatkan cobaan. Jika kita merasa orang lain tidak menghargai apa yang kita lakukan, atau bahkan mencemooh, tugas kita adalah mengubah berbagai hal negatif tersebut menjadi energi positif yang menambah daya dobrak dan semangat hidup kita. Jadikan itu semua sebagai tekad, sambil bergumam dalam hati: “nantikan saya kalau udah sukses”.

Hindarkan berbagai belenggu negatif yang mungkin menghinggapi kita. Hindarkan sikap menyalahkan keadaan ataupun menyalahkan orang lain jika terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan. Selalu melakukan intropeksi bahwa masih banyak hal yang harus kita lakukan karena kesalahan yang telah kita buat.

Jika ada beban kerja yang berat, bersyukurlah karena hal itu berarti bahwa kita masih dipercaya oleh banyak orang untuk melakukan berbagai pekerjaan mulia. Semakin bertambah beban kerja kita, artinya semakin terbuka kesempatan bagi kita untuk belajar dari berbagai hal yang kita buat. Jangan juga takut berbuat salah, karena kesalahan membuat kita belajar bagaimana menyelesaikan pekerjaan itu dengan lebih baik di masa mendatang. Kesalahan membuat kita berpikir agar tidak mengulanginya lagi di kemudian hari. Jangan sampai kita terperosok ke dalam lubang yang sama dua kali, karena kita tidak mau belajar dari kesalahan yang kita buat. Mungkin saja kesalahan yang kita buat itu membuat kita gagal atau belum berhasil mencapai apa yang kita cita-citakan. Tetapi yakinlah, bahwa kegagalan hanyalah keberhasilan yang tertunda, jika kita mau belajar dari kegagalan tersebut. Tetapi jika kita gagal kemudian terpuruk, maka akan semakin jatuhlah kita.

Karena itu, kita mesti kuat menghadapi berbagai kegagalan dalam hidup. Di tengah persaingan yang ketat seperti ini, sebagai guru kita juga harus terus menerus mengembangkan inovasi dan krativitas dalam berbagai kerja profesional kita. Mengapa harus kreatif? Karena kreativitaslah yang bisa membedakan diri kita dengan orang lain. Kreativitas dan inovasi yang selalu kita kembangkan akan menjadi nilai tambah dibandingkan guru-guru lain. Dengan demikian, walaupun persaingan ke depan semakin ketat, kita bisa mempunyai nilai tambah dalam diri kita yang tidak dimiliki oleh orang lain.

Nilai tambah ini penting karena akan menjadi pembeda yang merupakan keunggulan bersaing kita. Dengan keunggulan bersaing yang kita miliki, kita bisa terus hidup dan berkembang dalam berbagai situasi apapun. Cobalah mulai dengan menggali dari diri sendiri, kemampuan apa yang bisa menjadi nilai tambah kita dibandingkan dengan orang lain. Kita mungkin mampu misalnya membuat media pembelajaran yang efektif dan menyenangkan bagi siswa. Gali lebih dalam potensi tersebut, siapa tahu bisa dikembangkan secara nasional di seluruh Indonesia. Atau kita mempunyai metode belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan, hasil dari praktek mengajar dan pengamatan bertahun-tahun terhadap proses belajar mengajar yang sudah dilakukan. Matangkan metode tersebut, lakukan berbagai eksperimen, hingga menjadi metode yang bisa dipertanggungjawabkan dan bisa diterapkan secara massal.

Inovasi dan kreativitas artinya selalu berpikir apa yang bisa kita perbaharui dan perbaiki dari proses pekerjaan yang kita lakukan. Dengan selalu berpikir apa yang bisa diperbaiki, kita tidak pernah terjebak dalam rutinitas pekerjaan yang membosankan. Karena bagaimanapun, saat kita bekerja, menjalankan profesi sebagai guru, yang perlu kita lakukan adalah mencintai sepenuhnya pekerjaan kita. Dengan cinta dan ketulusan, kita akan sepenuhnya bekerja sepenuh hati. Tidak ada lagi keluhan dan umpatan yang keluar dari mulut kita karena berbagai kesulitan dan kekurangan yang kita hadapi.

Setiap hari, saat masuk kelas, kita selalu berpikir bagaimana membuat proses belajar mengajar hari ini lebih baik, lebih efektif, dan lebih menyenangkan dari hari-hari kemarin. Dengan demikian, hidup akan selalu kita hadapi dengan penuh optimisme dan kegembiraan. Tidak ada lagi kebosanan dan kesedihan yang mengiringi hidup kita. Pada akhirnya, apa yang kita cita-citakan, dan kerja keras yang kita lakukan adalah tugas kita sebagai manusia. Kita senantiasa berdoa agar kesuksesan dan kebahagiaan itu selalu mengiringi kita, karena selain usaha dan kerja keras kita, Tuhan Maha Penentu yang terbaik untuk kita.

Salam semangat selalu, jangan pernah menyerah. Gantungkan cita-cita, raih dengan kesungguhan dan kerja keras….


diambil dari http://gurusukses.wordpress.com/2009/12/19/menjadi-guru-kreatif-yang-sukses/

0 comments: