Pelatihan Ulang Penyadaran Jati Diri Bangsa

oah St. John, dalam bukunya “The Secret Code of Success“, menawarkan suatu bentuk masyarakat yang kondusif untuk tujuan ini. Masyarakat di mana setiap anggotanya bisa menyadari sepenuhnya potensi luar biasa mereka dengan bantuan anggota masyarakat lainnya.

Untuk itu, semua anggotanya harus saling menjadi “LOVING MIRROR” bagi sesama mereka.

Menurut Noah St. John, pada dasarnya semua manusia adalah ‘gajah’ yang tidak mampu melihat kemampuan mereka sendiri, apapun penyebabnya. Fenomena ini dia analogikan dengan kemampuan manusia untuk melihat warna mata mereka sendiri.

Kita tidak akan mampu melihat warna mata kita sendiri, kecuali kita mengaca.

funny-mirror-painting

Ini akan menimbulkan masalah, bila yang kita gunakan untuk berkaca tersebut adalah kaca yang tidak “obyektif” memantulkan bayangan kita sebagaimana aslinya, seperti kaca yang terdapat di taman ria (taman hiburan), di mana bayangan kita terdistorsi sedemikian rupa sehingga kita bisa tampak jauh lebih bulat, lebih pendek, meliuk-liuk dsb. (cermin yang kita sebut sebagai “funny mirror“).

Dalam kehidupan seorang manusia, pengalaman masa kecil yang negatif, yang tidak memupuk rasa percaya diri mereka, pendidikan yang salah, yang tidak menghargai kelebihan unik mereka, pengalaman hidup yang pahit dan menyakitkan, lingkungan yang tidak bersahabat, penuh persaingan, intrik dan konflik, pandangan-pandangan orang lain yang melecehkan, merendahkan atau yang sekedar meragukan, ini semua adalah merupakan “funny mirror” kita, yang mendistorsi kondisi, potensi atau kemampuan kita sebenarnya.

Jadi, terbayangkan bagaimana kalau kita besar di lingkungan yang selalu mengatakan bahwa kita bodoh, bebal, tidak kompeten, pembawa sial, beban bagi orang tua, anak durhaka, lalu selalu dibandingkan dengan anak lain, “Coba lihat anak itu, pintar sekali dia, kamu itu bisanya apa, sih?” dan sebagainya, maka bagaimana mungkin kita tahu bahwa kita (sebenarnya) tidaklah bebal?

Bila seumur hidup kita bertemu orang-orang yang entah apa motivasinya mengatakan pada kita bahwa mata kita berwarna biru, sementara kita tidak punya alat lain untuk mengecek kebenarannya, maka mungkinkan kita bisa tahu warna mata kita yang sebenarnya?

Ya, bila seumur hidup kita hanya bisa mengaca pada “funny mirror“, maka bukankah akan sulit untuk tidak berpikir bahwa kita jelek, sementara bayangan yang kita lihat di cermin tersebut selalu jelek?

Jadi masalah banyak sekali manusia yang membuat mereka tidak bisa sesukses potensi yang mereka miliki bukanlah karena mereka tidak memiliki kepercayaan diri akan kemampuan mereka, tetapi karena mereka tidak mengetahui adanya kemampuan tersebut dalam diri mereka.

diambil dari http://www.tips-sukses-total.com/

0 comments: